Sabtu, 09 April 2011
BUDIDAYA TOMAT
Tomat Bagi masyarakat kita sudah tidak asing lagi. Hampir semua orang pasti sudah mengenal tanaman ini. Tanaman tomat termasuk salah satu tanaman sayuran yang sangat digemari oleh masyarakat dan cukup penting, karena setiap hari dikonsumsikan hampir disetiap rumah tangga. Kabupaten Kerinci yang merupakan wilayah dataran tinggi dan subur sangat potensial untuk pengembangan tanaman tomat, karena tanaman ini dapat tumbuh baik didataran tinggi maupun didataran rendah.
1. Tanah dan Iklim.
Tanaman tomat dapat tumbuh dan berproduksi baik pada berbagai jenis tanah, tetapi paling baik pada tanah yang kaya humus, gembur, sirkulasi dan tata air baik dan pH tanah berkisar 5 – 6.
Tanaman tomat dapat tumbuh baik pada temperatur 10 - 32ยบ vC dan curah hujan optimal 100 – 200 mm perbulan. Tanaman ini membutuhkan tempat terbuka dan penyinaran penuh sepanjang hari.
2. Budidaya.
A. Benih dan Pembibitan.
Benih tomat direndam dengan air hangat selama 6 jam. Kemudian pada pot daun pisang (bumbungan daun pisang) yang berisi campuran media tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Untuk mencegah serangan semut, cacing diatas tanah pot tersebut diberi Furadan atau Curater dengan dosisi 10 Kg/Ha atau 0,3 gram/Pot. Pot yang telah diisi benih diletakkan ditempat teduh atau dibawah naungan beratap daun kelapa atau alang – alang dan disirami setiap pagi dan sore.
B. Persiapan Lahan dan Penanaman.
Lahan dibersihkan dari alang – alang ataupun rumput lain dengan cara ditebas, kemudian disemprot dengan Raund Up, Polaris. Setelah bersih, lahan diolah dan dibaut bedengan penanaman dengan ukuran lebar 110 – 120 cm, tinggi 20 – 30 cm dan jarak antar bedeng 50 cm. Lubang tanam dibuat dengan kedalaman 10 – 15 cm dan diameter 15 cm dengan jarak tabnam 50 - 60 X 40 – 50 cm. Lahan yang masam diberi kapur dengan dosisi 300 Kg/Ha paling lambat 3 minggu sebelum tanam dengan cara dilarik disamping baris tanaman sejauh 15 – 20 cm dan dalam 10 – 15 cm. Satu minggu sebelum tanam, pada lubang tanam diberi pupuk kandang dosisi 10 ton/Ha, atau dengan bokasi serbuk gergaji yang diberi EM4 dengan dosis bokasi 5 ton/ha.
Sebelum tanam bibit dapat direndam dalam larutan Agrimicyn selama 5 menit. Bibit yang telah memiliki 3 – 5 helai daun, ditanam pada lubang tanam yang sebelumnya telah diberi Furadan atau Curater dengan dosis 10 kg/ha, tanpa melepaskan pot daun pisang. Untuk menghindari sengatan matahari, lindungi bibit dengan tudung lembaran pelepah batang pisang.
C. Pemupukan.
Pupuk yang diberikan adalah 200 kg Urea/ha, 250 kg SP-36/ha dan 100 kg KCL/ha. Pupuk Urea dan KCL diberikan 2 kali, yaitu setengah dosisi sebelum atau saat tanam, sedangkan sisanya diberikan pada umur 25 – 30 hari setelah tanam. Pupuk Urea dan KCL diberikan disamping tanaman sekitar 10 cm dari lubang tanam. Pupuk SP-36 diberikan seluruh dosisi pada 1 (satu) minggu sebelum tanam. Pupuk SP-36 bisa diganti dengan pupuk Fospat alam dengan dosisi 300 – 350 kg/ha atau 2 sendok makan perlubang tanam, dan diberikan 1 minggu sebelum tanam.
D. Pemiliharaan.
1. Penyulaman.
Apabila ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya kurang baik, dilakukan penyulaman paling lambat 1 minggu setelah tanam.
2. Pemasangan Turus / lanjaran
Pemasangan turus bertujuan untuk menghindari agar tanaman tomat tidak rebah dan mempermudah penyiangan. Pemasangan turus dilakukan setelah tanaman mencapai tinggi 40 cm, dengan memakai bilah – bilah bambu setinggi 100 – 225 cm. Masing – masing tanaman satu lurus, kemudian diikat dengan tali.Pemasangan turus bisa tegak lurus atau segitiga.
3. Penyiraman
Penyiraman tergantung iklim / cuaca. Penyiraman diperlukan rutin 1 – 2 kali sehari terutama pada awal pertumbuhan. Usahakan penyiraman dilakukan pada pagi hari dan sore hari.
4. Penyiangan dan Pembumbunan.
Penyiangan dan pembumbunan dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk kedua (terakhir ) Rumput – rumputan yang tumbuh disekitar tanaman, dicabut atau dibabat. Kemudian rumput hasil penyiangan ditimbun disekitar tanaman dan ditutup dengan tanah.
5. Pemangkasan.
Pemangkasan bertujuan agar buah yang dihasilkan cukup besar dan berkualitas baik. Pemangkasan bisa dilakukan pada batang atau tunas. Pemangkasan juga dilakukan pada daun – daun yang berpenyakit dan buah – buah yang cacat atau retak.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit.
Hama dan Penyakit yang sering menyerang tanaman tomat yaitu :
a. Hama Ulat tanah. Cara pengendaliannya adalah dengan menggumpulkan ulat kemudian membunuhnya atau disemprot dengan insektisida Dursban 20 EC (1-2 cc/liter air)
b. Penyakit Layu bakteri, cara pengendaliannya yaitu disemprot dengan Agrept dan penyakit layu Fusarium pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara disemprot dengan Dithane atau Antracol.
7. Panen.
Penentuan panen umumnya dengan cara visual untuk melihat kematangan buah. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada tingkat kematangan buah yang tepat agar diperoleh mutu yang baik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar